Banjir Lahar Gunung Agung

PVMBG atau dikenal dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Agung memberikan himbauan.

Kepada para warga karangasem untuk yang memiliki hunian atau tempat kediaman dekat dengan bantaran sungai untuk waspada terhadap bahaya banjir lahar hujan dari gunung agung tersebut.

Kepala Sub Bidang Mititgasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG yaitu Devy Kamil Syahbana di Karangasem Bali mengungkapkan ada nya ancaman bahaya kepada warga yang tinggal di dekat atau sekitar bantaran sungai.

Hal ini diberitahukan dikarenakan erupsi Gunung Agung dengan berbagai material vulkanik yang dikeluarkan.

Sering kali terjadi dengan diikuti hujan di dekat atau di sekitaran gunung yang tinggi tersebut sehingga dapat berakibat banjir lahar hujan terjadi di sekitaran bantaran sungai diikuti
material  – material erupsi.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy memberikan dan menyampaikan pula himbauan kepada para warga di luar radius empat kilometer dari puncak

Gunung Agung untuk menggunakan atau mengenakan masker guna mencegah terkenanya atau terhirupnya abu vulkanik ke saluran pernapasan karena dapat membahayakan dan mengganggu kesehtatan pernapasan.

Status dan rekomendasi Gunung Agung ini hingga kini masih memasuki level tiga atau siaga dengan radius bahaya hingga empat kilometer dari puncak Gunung Agung.

Potensi erupsi dengan abu relative masih mungkin terjadi dengan penyebaran abu vulkanik berdasarkan arah dan kecepatan angin yang ada.

Kondisi dari jalur magma Gunung Agung sendiri masih dalam kondisi mengalami sistem terbuka dimana diartikan bahwa magma dapat naik ke permukaan.

Namun hal ini bukan diartikan bahwa magma yang ada tidak dapat tersumbat, jalur magma tersebut masih berpotensi mengalami penyumbatan dikarenakan suplai dari magma itu sendiri yang berkurang hingga lava mengeras di permukaan kawah,

Dan kondisi ini saat mengeras aka nada suplai magma dari bawah maka terjadi akumulasi suplai magma dan tidak dapat keluar secara langsung dikarenakan bagian atas kaah mengeras.

Erupsi dapat terjadi lagi dengan ditandai terjadinya gempa vulkanik. Gempa vulkanik ini yang terdeteksi tidak terlalu dominan dan jumlahnya tidak signifikan sehingga belum dapat dikategorikan akan terjadi potensi erupsi yang lebih besar lagi atau tidak.

Pihak dari Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG masih melakukan usaha berbagai.

Kemungkinan potensi terjadinya bahaya sehingga jika perluasannya melebihi radius empat kilometer dari puncak gunung agung tersebut dapat dilakukan evakuasi dan evaluasi status yang dapat direkomendasikan aman untuk evakuasi.

Peristiwa gunung agung ini memang belum menimbulkan bahaya namun dari abu vulkanik yang merupakan hasil erupsi dari potensi gunung agung ini berbahaya dan tetap perlu dilakukan evakuasi warga setempat yang berlokasi dalam radius bahaya serta termasuk ke dalam wilayah yang terkena hujan abu vulkanik dalam jumlah yang tinggi.

Abu vulkanik ini dapat menggangu pernapasan seperti asma dan lainnya dan hingga tahap parah adalah merusak paru – paru.

Para warga juga wajib waspada terhadap erupsi tiba – tiba tanpa tanda – tanda atau gejala yang dapat terjadi terutama waspada akan banjir lahar hasil erupsi gunung agung ini perlu diwaspadai dan dilakukan evakuasi.

Bagi kalian yang ingin update seputar berita terkini ataupun informasi menarik lainnya, silahkan kunjungi terus Matadjurnal.com.