Memanfaatkan Kecanggihan Internet untuk Memasarkan

Salah satu bidang usaha tertua di Indonesia adalah kerajinan tangan. Kerajinan tangan sudah lama menjadi sumber penghasilan di berbagai daerah.

 Kualitas barang dari hasil kerajinan tangan tak kalah saing dengan barang hasil buatan mesin. Bahkan, barang kerajinan tangan lebih berkualitas.

Karena dibuat satu persatu oleh ahlinya. Dengan penuh ketelitian dan ketelatenan. Sehingga kerajinan tangan juga memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut yang sering mencuri perhatian banyak wisatawan.

Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan teknologi tak bisa dipungkiri lagi. Kehadiran internet membuat semuanya serba mudah.

Di tengah canggihnya teknologi internet, banyak pengrajin yang masih belum memahami cara memanfaatkan internet untuk memasarkan produk mereka.

Hal tersebut mengundang perhatian salah seorang pemuda bernama Benny Fajarai yang merupakan CEO sekaligus pendiri situs Qlapa.com.

Benny Fajarai memmbuat situs website khusus untuk memasarkan kerajinan tangan. Benny mengaku ide membuat website tersebut muncul ketika ia liburan ke Pulau Bali.

Saat di Bali ia menemukan banyak kerajinan tangan dari pengusaha lokal. Kerajina tangan tersebutbanyak diminati mulai dari wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara.

Saat itu ide untuk membuat website untuk mempromosikan sekaligus menjual kerajinan tangan muncul.

Ide tersebut dikembangkan oleh Benny. Sebelum itu, ia melakukan riset terhadap kerajinan Indonesia. Berdasarkan riset yang ia lakukan, ia menemukan bahwa indutri kerajinan tangan memiliki peluang besar.

Namun sayangnya kerajinan tangan tersebut belum dikenal banyak orang. Selain itu, pengrajin yang cenderung tradisional belum paham tentang teknologi. Menurut Benny, hal itu memerlukan perhatian dan dukungan khususnya dari pemerintah.

Benny memanfaatkan kecanggihan teknologi internet untuk memasarkan hasil kerajinan tangan tersebut.

Ia membuat situs kerajinan tangan yang disebut Qlapa. Qlapa dihadirkan sebagai marketplace yang memiliki ciri khas tersendiri.

Produk yang dijual di Qlapa semuanya adalah hasil kerajinan tangan. Baik itu aksesoris, pakaian, tas, sepatu, dan lain sebagainya.

Produk-produk yag dijual di Qlapa juga bisa dimodifikasi sesuai permintaan. Mulai dari warna, bentuk, ukuran yang tentunya melalui proses pre order.

Harga produk di Qlapa beragam mulai ribuan hingga jutaan rupiah. Tergantung dari jenis produk dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Harga yang dicantumkan di Qlapa tidak mahal. Karena semua barang langsung diambil dari si pengrajin.

Bagi pengrajin yang paham teknologi dan sudah memiliki online shop sendiri, misalnya di instagram, bisa langsung meregistrasikan barang dagangannya di Qlapa.

Caranya cukup mudah, hanya memasukkan beberapa informasi mengenai produk dan toko online. Kemudian pihak Qlapa akan mereview permohonan tersebut dan memberikan balasan melalui email.

Jika memenuhi persyaratan, maka Anda pun bisa menjual hasil karya Anda di Qlapa.
Untuk saat ini Benny mengaku ingin berfokus di pasar lokal. Setelah dua atau tiga tahun, baru ia akan mengembangkan usaha tersebut hingga pasar internasional.

Mencetuskan dan membesarkan Qlapa memiliki tantangan tersendiri. Misalnya harus mengajak penjual yang tidak paham teknologi.

Karena kebanyakan pengrajin cenderung masih tradisional, belum mengenal apa itu teknologi. Sehingga banyak diantaranya yang tidak memiliki perangkat yang mendukung.

Qlapa dengan delapan orang anggotanya, memiliki tugas untuk mengajak dan mengedukasi pengrajin tentang teknologi.

Mereka berkomunikasi dengan pengrajin melalui telepon ataupun langsung terjun ke lokasi. Di tengah-tengah pertumbuhan marketplace yang pesat, Benny sama sekali tidak takut.

Karena hingga saat ini belum ada marketplace yang bisa dijadikan saingan Qlapa. Meskipun banyak saingan secara tak langsung. Misalnya toko fisik atau toko online yang juga menjual kerajinan tangan.

Bagi kalian yang ingin update seputar berita terkini ataupun informasi menarik lainnya, silahkan kunjungi terus Matadjurnal.com.