Menjadi seorang wanita adalah hal yang sangat istimewa karena terdapat banyak hal yang dimilikinya yang tidak dimiliki laki – laki. Salah satunya yaitu mengalami haid atau menstruasi. Terjadinya haid merupakan salah satu proses saat dinding rahim mengalami peluruhan karena tidak terjadinya ovulasi. Hal itu pun menjadi tanda bahwa pada satu periode ovulasi kamu tidak sedang berada dalam kondisi hamil. 

Saat haid, kamu dilarang untuk melakukan ibadah shalat lima waktu dan berpuasa. Jika melakukannya justru kamu akan berdosa dan ibadah yang ditunaikan sia – sia karena tidak tidak diterima oleh Allah SWT. 

Setelah selesai menstruasi, kamu bisa melaksanakan ibadah shalat lima waktu kembali dengan syarat sudah mandi wajib terlebih dahulu. Berikut dibawah ini akan diperkenalkan niat serta tata cara mandi wajib setelah haid yang benar. 

  1. Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Sebagaimana ibadah pada umumnya, saat mandi wajib kamu harus membaca niatnya terlebih dahulu. Inilah yang membedakan antara mandi wajib dengan mandi biasa pada umumnya. Kamu bisa membaca niat dalam hati ataupun secara lisan. Bahkan, jika kamu belum hafal, niat mandi wajib ini pun boleh dibaca. 

Adapun bacaan niat mandi wajib setelah haid adalah : 

“Nawaitul Ghusla Lifraf Il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala.”

Artinya :

“Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.”

  1. Perintah Untuk Mandi Wajib Setelah Haid

Landasan perintah mandi wajib setelah haid sudah jelas tercantum didalam Al Quran, yaitu berada dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 6 dan surat An-Nisa ayat 43.

Al – Maidah ayat 6 yang artinya :

“Hai orang – orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

An – Nisa ayat 43 yang artinya :

“Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”

  1. Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

  • Baca niat

  • Bersihkan kedua tangan sebanyak 3 kali

  • Bersihkan bagian tubuh yang kotor dengan menggunakan tangan kiri

  • Mengulang cuci tangan kembali

  • Berwudhu disertai dengan niat wudhu

  • Membasuh kepala 3 kali hingga ke pangkal rambut

  • Memisah – misahkan rambut dengan jari tangan

  • Mengguyurkan air ke seluruh tubuh

  • Menggunakan sabun juga shampoo

  1. Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mandi Wajib Setelah Haid

  • Menggunakan air suci dan membersihkan tanpa terkena kotoran yang bisa mengubah bau serta sifatnya. 

  • Mandi wajib setelah haid hukumnya sebagai pengganti wudhu. 

  • Seluruh tubuh harus terkena air secara keseluruhan tanpa terkecuali. 

  • Pastikan tidak menggunakan tutup kepala. 

Itulah penjelasan lengkap tentang niat, doa, serta tata cara mandi wajib setelah haid yang benar.