Achilles adalah sosok legendaris dalam dunia mitologi Yunani. Dalam beberapa cerita ia digambarkan sebagai seorang pendekar tangguh yang berhasil memenangkan beberapa pertempuran. 

Latar belakang Achilles

Achilles berasal dari persatuan yang sangat aneh, dalam dirinya dua kodrat bersatu: manusia dan para dewa. Ayahnya adalah seorang pahlawan mematikan yang mendapat kehormatan untuk menikahi Thetis, dewi abadi Olympus. Dia adalah seorang wanita dengan kecantikan yang tak tertandingi, sangat cantik, jadi Zeus dan Poseidon menginginkan cinta mereka untuk waktu yang lama, tetapi mereka tahu sesuatu yang mengerikan bahwa itu akan membahayakan kekuatan Olympus, karena ini mereka melepaskan cinta mereka untuk Tethys. Suatu hari titan Prometheus memberikan ramalan kepada dewa Zeus, hal ini menerbitkan ramalan yang tidak terduga. Di sana mereka melihat bahwa Tethys akan melahirkan seorang putra yang sangat kuat yang akan mampu mendominasi ayahnya sampai dia mengambil alih kekuasaannya. Zeus dan Poseidon sangat ketakutan ketika mereka mendengar berita tentang bencana itu, jadi tak satu pun dari mereka yang menginginkannya menjadi ayah dari makhluk jahat ini, jadi mereka mengizinkan seorang dewi cantik untuk menikahi manusia biasa. Hari besar pernikahan Thetis dan Peleus tiba. Selama perjamuan, Eris, dewi perselisihan, memicu pertengkaran antara dewi Hera, Athena, dan Aphrodite; itu menjadi awal dari apa yang kemudian menjadi akhir dari Achilles. Semua tamu berharap semoga pengantin baru itu beruntung sehingga mereka bisa hidup bahagia selamanya, tapi itu tidak terjadi. Tak lama setelah kelahiran ibunya Achilles, dewi air, ia kembali ke laut meninggalkan putra dan ayahnya, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada dua makhluk yang sangat mencintainya dan merindukannya selama sisa hidup mereka.

Kelemahan Achiless

Ketika dia terjun ke Sungai Styx, ada satu bagian tubuh Achilles yang tidak abadi, yaitu pergelangan kaki atau tumitnya. Ini karena Thetis terus melekat pada Achilles. tumit keras. Satu-satunya kelemahan Achilles adalah pada tumitnya, yang kemudian menjadi penyebab kematiannya. 

Nasib Achilles

Pada usia 9, Calchas (peramal) mengatakan bahwa Troy tidak dapat ditaklukkan tanpa Achilles. Namun, Achilles juga tewas dalam perang ini. Mengetahui hal tersebut, Thetis melakukan berbagai langkah agar Achilles tidak terlibat dalam Perang Troya sekaligus menghindari nasib kematian. Dia bahkan sempat meminta Poseidon untuk menenggelamkan kapal-kapal Trojan yang menuju Sparta. Tetapi bahkan para dewa sendiri tidak dapat mengubah nasib. Thetis pun sempat membuat Achilles terlihat seperti wanita untuk menipu nasib. Achilles dikirim ke Skyros untuk dipersembahkan kepada raja Lycomedes. Sayangnya, penyamaran tersebut tidak berhasil setelah Odysseus mengungkap penyamaran Achilles dengan terompet. 

Achilles dan Perang Troya

Achilles membawa pasukan yang sangat kuat dan kuat untuk menembus tembok. Troy, yang terkenal sulit dihancurkan. Achilles juga diberikan armor dan shield yang dibuat khusus oleh Hephaestus. Dalam kemarahan, Achilles menyerbu ke dalam pertempuran, membunuh semua Trojan di depannya. Hingga akhirnya Achilles berhasil menemukan Hector dan mengejarnya. Dikatakan bahwa dalam pengejaran ini mereka mengepung tembok benteng Troya sebanyak tiga kali. Dewi Athena kemudian turun dan membujuk Hector untuk berduel dengan Achilles jika mayatnya kemudian akan diperlakukan dengan hormat seperti ksatria yang terbunuh di medan perang, namun yang dilakukan Achilles justru sebaliknya. Setelah membunuh Hector, ia menyeret tubuhnya ke kereta dan diseret melintasi medan perang selama sembilan hari.

Kematian Achilles 

Fakta Achilles berikut adalah tentang hilangnya setengah dewa ini. Ada beberapa versi kematian Achilles. Seperti diketahui, hidup abadi, tetapi satu-satunya bagian lemah dari tubuh Achilles adalah tumit. Istilah tumit Achilles juga digunakan dalam pengobatan untuk merujuk pada salah satu bagian terlemah dari tubuh manusia.


Baca juga: Ini Dia Novel Terbaik di Indonesia, Harus Baca!